Riwayat hidup dan Pemikiran Arthur Schopenhauer

1. Riwayat hidup Arthur Schopenhauer
Arthur Schopenhauer adalah seorang filsuf Jerman yang melanjutkan tradisi filsafat pasca Kant. Ia lahir pada tanggal 22 februari 1788 di Danzig, Polandia. Keluarga Schopenhauer sangat kental dengan tradisi belanda . Ayahnya, Heinrich Floris Schopenhauer dan Jonna Schopenhauer adalah seorang pengusaha sukses yang mengontrol keluarganya dengan gaya bisnis. Nama Arthur Schopenhauer mencerminkan luasnya jaringan sang ayah dalam perdagangan internasional, sehingga ia memilihkan nama untuk anak pertamanyaitu dengan kolaborasi kosa kata Jerman, Perancis, dan Inggris. Pada bulan maret 1973, ketika Schopenhauer masih berusia 5 tahun, keluarga pindah ke Hamburg, setelah Danzig diduduki oleh Prussia. Lahir di tengahkeluarga pengusaha kaya, Schopenhauer sering melakukan kunjungan wisata ke berbagai negara Eropa.

Pada tahun 1797-1799 ia tinggal di Perancis, dan sebentar tinggal di Inggris di tahun 1803. Kondisi inilah yang memungkinkan Schopenhauer mempelajari bahasa Negara-negara yang dikunjunginya. Schopenhauer dalam dyarynya mengatakan, tinggal di Perancis adalah pengalaman paling menyenangkan. Meskipunsejak kecil sang ayah telah mendidiknya dengan bisnis, dan selama dua tahun ia mengikuti kursus dan magang bisnis di Hamburg, namun Schopenhauer merasa bisnis bukanlah jalan hidup yang cocok baginya. Pada usia 19 tahun, ia memutuskan untuk mempersiapkan diri masuk perguruan tinggi. Tanggal 20 April 1805 adalah hari menyedihkan bagi Schopenhauer, karena sang ayah meninggal dunia, yang diduga kuat akibat bunuh diri.

Pada tahun 1809, Schopenhauermemulai studi di University of Gottingen di bidang Kedokteran, kemudian mengambil Filsafat. Di Gottingen, dia terpikat dengan pandangan seorang "skeptical  philosopher" , Gottlob Ernst Schulze. Lewat Schulze-lah Schopenhuer mengenal pemikiran plato dan Immanuel Kant. Setelah melewati masa studi 2 tahun di Gottingen, Schopenhuer mempelajari banyak bidang keilmuan, antara lain : fisika, psikologi, astronomi, zoology, arkeologi, fisiologi, sejarah, sastra, dan syair. Pada umur 25 tahun ia berhasil menyelesaikan disertasi dengan judul "The Fourfold Root of the Principle of Sufficient Reason". Pada tahun 1813, ia memutuskan pindah ke Rudolstadt, dan pada tahun yang sama ia meyampaikan disertasinya di University of Jena, kemudian dianugerahi gelar doktpr Filsafat.

Pada tahun 1814, Schopenhuer memulai pekerjaannya sebagai penulis dengan judul bukunya The World as Will and Representation (Die Welt als Wille und Vorstellung), Dunia sebagai Kehendak dan Gagasan. Dia menyelesaikannya pada tahun 1818 dan menerbitkannya setahun kemudian.

Pada tahun 1820, Schopenhauer menjadi dosen di University Berlin. Dia menjadwalkan untuk memberikan kuliah yang sama dengan pemikiran filsuf terkenal Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Karyanya berupa pemikiran yang paling menonjol di sepanjang hidupnya adalah Senilia. Pemikiran Schopenhauer banyak dipengaruhi oleh pandangan Buddha dan  filsuf Immanuel Kant. Kekagumannya kepada keduanya itu amat besar. Hal ini terlihat dari ruang kinerjanya dipasang dengan kedua patung tokoh tersebut.

Pada tahun 1833. Dia hidup sebagai bujang kaya berkat warisan orangtuanya. Schopanhuer hidup dengan ketekutan karena dia merasa terancam. Oleh sebab itu, dia sering tidur dengan pistol di sampingnya. Ia banyak menerbitkan tulisan, namun tidak laku dijual. Dia sendirilah yang membeli buku karya tulisannya untuk disimpan. Beberapa tahun menjelang akhir hidupnya, barulah ia terkenal. Buku yang disimpannya itupun diedarkannya. Schopenhuer hidup sendiri.

Pada tahun 1860, keadaannya mulai memburuk. Dia pun meninggal pada tanggal 21 September 1860 karena gagal jantung ketika duduk di bangku sekitar rumahya. Dia meninggal pada usia yang ke-72 tahun.

2. Pemikiran Arthur Schopenhuer
Arthur Schopenhuer merupakan salah satu filsuf yang memberikan ide tentang filsafat seni/estetika yang berpengaruh pada abad ke-18. Dalam perkembangan filsafat, Schopenhuer dipengaruhi dengan kuat oleh Immanuel Kant dan juga pandangan Buddha. Pemikiran Kant nampak di dalam pandangan Schopenhuertentang dunia sebagai ide dan kehendak. Schopenhuer mengembangkan pemikiran Immanuel Kant tersebut dengan menyatakan bahwa benda pada dirinya sendiri itu bisa diketahui, yakni "kehendak". Filsafat Schopenhuer hadir sebagai suatu reaksiterhadap filsafat Hegel. Dalam Hegel masih ditemui suatu optimisme rasional; segala 'Ada' akhirnya bersifat rasional, bermakna dan dapat dimengerti. Schopenhuer berbeda dalam hal rasionalisme dan kebermaknaan 'Ada' tersebut; dasar ada tidak lagi rasional, melainkan irasional, dan tidak berbentuk kesadaran, melainkan ketidaksadaran. Karya utama Schopenhuer, yang membuatnya terkenal, "Die Welt als Wille und Vorstellung" (Dunia sebagai Kehendak dan Presentasi).

Dunia ini adalah representasi ide atau pemikiran kita, realitas adalah kehendak itu sendiri. Akan tetapi, kehendak itulah sumber penderitaan manusia. Untuk melepaskan diri dari penderitaan, menurut Schopenhuer , kita harus menghilangkan kehendak egoistik, menyerah pada kosmik, dan menolong sebanyak mungkin orang.
Pemikiran Arthur Schopenhuer berikut ini, antara lain :

a. Dunia Sebagai Ide/Gambaran
Schopenhuer melihat dirinya sebagai bocah yang merevolusi Kant's Copernican, sendirian membawa proyek masternya ke kesimpulan logika. Kant mempunyai argumen bahwaada sebuah epistemic distingsi di antara dunia yang telah kita alami, dunia yang kelihatannya, dan dunia yang sebenarnya. Kita semua ide atau representasi. "Dunia adalah representasi saya," tulis Schopenhuer. Schopenhuer membuka buku The World as Will and Representation-nya dengan kalimat, "The World is my idea". Menurut Schopenhuer, benda yang dapat kita kenal adalah gambaran representasinya.

b. Kehendak Hidup
Menurut Schopenhuer, ada dua aspek: di luar, yakni representasi, dan di dalam, yakni kehendak. Dunia adalah gambaran/kehendak. Kehendak adalah esensi dari kehidupan ini, kita hanya dapat mengenal dunia sesuai penampilannya kepada kita. Untuk dapat mengenal dunia, kita tidak mempunyai jalan masuk ke sana. Hanya ada satu pintu dan pintu itu adalah kehendak. Menurut Schopenhuer, kehendak itu bisa dimanifestasikan sebagai tubuh kita. Jadi, kita melihat representasi dunia dengan tubuh kita.

Komentar :
Saya sangat setuju dengan pemikirian Schopenhauer.
Karena pemikiran Schopenhauer bahwa kehendak itu sumber penderitaan adalah benar. Bahwa dalam kehidupan, manusia harus melepaskan diri dari penderitaan dengan cara menghilangkan sikap egoistik, menyerah kepada kosmik, dan harus menolong banyak orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hakekat Manusia Menurut Auguste Comte

Kehendak Berkuasa Menurut Filsafat Nietzsche